Syaikh Mahmud Khalil Al-Husari - Shalawat Tahrim (Imsak).

Details
Title | Syaikh Mahmud Khalil Al-Husari - Shalawat Tahrim (Imsak). |
Author | CCTV ASWAJA (Wahabi Gondrong) |
Duration | 5:00 |
File Format | MP3 / MP4 |
Original URL | https://youtube.com/watch?v=a-_8QFbZsqM |
Description
MEMBAHAS ISTILAH IMSAK YANG ADA DI NEGERI INI
.
Terkait pendapat bahwa dianjurkan agar menahan diri untuk tidak makan dan minum sebelum terbitnya fajar, maka pendapat ini bukanlah hasil karya anak bangsa atau karang-karangan ulama indonesia, karna jauh sebelumnya sudah ada dan bahkan mewajibkan hal yang demikian.
.
IMAM IBNU RUSYD Rahimahullah mengatakan :
.
والمشهور عن مالك وعليه الجمهور أن الأكل يجوز أن يتصل بالطلوع، وقيل : بل يجب الإمساك قبل الطلوع. والحجة للقول الأول ما في كتاب البخاري أظنه في بعض رواياته. قال النبي : "وكلوا واشربوا حتى ينادي ابن أم مكتوم فإنه لا ينادي حتى يطلع الفجر" وهو نص في موضع الخلاف أو كالنص والموافق لظاهر قوله تعالى : "وَكُلُواْ وَاشْرَبُواْ" الآية. ومن ذهب إلى أنه يجب الإمساك قبل الفجر فجريا على الاحتياط وسدا للذريعة وهو أورع القولين، والأول أقيس، والله أعلم.
.
Dan yang masyhur dari Imam Malik dan Jumhur ulama bahwa makan diperkenankan hingga terbitnya fajar, ada ulama yang berpendapat "Wajib hukumnya menahan diri untuk tidak makan, minum dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sebelum terbitnya Fajar", sandaran dari pendapat pertama adalah hadits dalam kitab Al-Bukhari dan saya menduga disebagian riwayatnya, bahwa Nabi bersabda : "Makan dan minumlah sampai Ibnu Ummi Maktum adzan, sebab dia tidak akan adzan kecuali setelah terbitnya fajar", hadits ini sebagai penjelas dalam kondisi terjadi perbedaan dan sesuai dengan tekstual firman ALLAH : "Makan dan Minumlah". Ulama yang berpendapat wajib menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu yang membatalkan puasa sebelum terbitnya fajar, didasarkan pada kehati-hatian beserta menutup hal yang berpotensi dilarang oleh agama, dan inilah pendapat yang paling hati-hati, dan pendapat pertama lebih sesuai dalil. Wallahu A'lam.
.
[Bidayatul Mujtahid Wan Nihayatul Muqtashid : 5/142-143]
__
.
Berikut pendapat para ulama beserta dalil yang mereka jadikan pijakan atas dianjurkanya mengakhiri makan sahur sebelum datang fajar shadiq/adzan subuh dengan jarak waktu diantara keduanya sekitar bacaan 50 ayat.
.
Dari ZAID BIN TSABIT Radhiallahu 'Anhu, dia berkata :
.
تسحرنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم، ثم قمنا إلى الصلاة، قلت : كم كان قدر ما بينهما. قال : خمسين آية.
.
Kami makan sahur bersama RASULULLAH Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, kemudian kami beranjak menunaikan shalat, saya bertanya,
"Kira-kira berapa lama jarak antara makan sahur dan shalat", dia menjawab : "Kira-kira selama bacaan 50 ayat".
.
[HR. Bukhari : No. 1787 dan Muslim : No. 1097]
.
IMAM NAWAWI Rahimahullah mengatakan :
.
وفيه الحث على تأخير السحور إلى قبيل الفجر
.
Dalam hadits ini terdapat anjuran mengakhirkan sahur sebelum dekat dengan (kemunculan) fajar.
.
[Syarah Shahih Muslim : 7/168].
.
IMAM BADRUDDIN AL-'AINI Rahimahullah mengatakan :
.
ذكر ما يستفاد منه فيه : بيان أول وقت الصباح وهو طلوع الفجر لأنه الوقت الذي يحرم فيه الطعام والشراب على الصائم، والمدة التي بين الفراغ والسحور، والدخول في الصلاة هي قراءة الخمسين آية أو نحوها، وهي قدر ثلث خمس ساعة
.
Apa yang disebutkan pada hadits ini terdapat faidah di dalamnya tentang penjelasan bahwa awal waktu subuh adalah terbitnya fajar, oleh karnanya pada waktu itu di haramkan makan dan minum bagi orang yang berpuasa, adapun jeda antara selesainya Nabi dari aktifitas sahur dan masuknya beliau ketika beranjak shalat yakni seukuran bacaan 50 ayat atau semisalnya, dan itu sekitar 15 menit.
.
[Umdatul Qari Syarah Shahih Al-Bukhari : 5/107].
.
SYAIKHUL ISLAM ZAKARIA AL-ANSHARI Rahimahullah mengatakan :
.
والسنة أن يكون بينه وبين الفجر قدر خمسين آية
.
Dan yang sunnah antara selesainya (sahur) itu dengan fajar adalah dengan kadar 50 ayat.
.
[Asnal Mathalib : 5/324].
.
IMAM AD-DASUQI AL-MALIKI Rahimahullah mengatakan :
.
فقد ورد أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يؤخره بحيث يكون ما بين فراغه منه وبين الفجر قدر ما يقرأ القارئ خمسين آية
.
Maka telah datang riwayat bahwa RASULULLAH Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam mengakhirkan sahur yang diperkirakan antara selesai sahur dengan fajar adalah dengan kadar/jarak (waktu) pembacaan 50 ayat.
.
[Hasyihah Ad-Dasuki 'Ala Syarah Ummul Barahin : 5/78].
.
Demikian juga apabila ada yang terbangun sedang waktu telah masuk imsak, tidak terlarang baginya untuk menyegerakan makan sahur hingga batas waktu yang telah di sebutkan, dan sekali lagi saya ulangi bahwa Imsak yang diterapkan di negeri ini bukanlah tanda akan masuknya waktu puasa, melainkan hanya himbauan yang diaplikasikan dalam hitungan waktu menuju masuknya adzan subuh.
.
Oleh karnanya sebelum menghukumi sesuatu, ada baiknya kita timbang pada subtansi isinya, bukan hanya dilihat dari segi penamaanya saja.
.
SYAIKH JAAD AL-HAQ Rahimahullah mengatakan :
.
العبرة فى المحرمات ليست بالأسماء، وإنما بالمسميات.
.
Penentuan hal yang diharamkan tidak terletak pada nama, namun pada subtansi isinya.
.
[Fatawa Al-Azhar : 7/210].
__
•
Wassalamualaikum 🙏